Langit yang sama keindahan yang berbeda, sebuah kesuksesan adalak milik diri kita sendiri, tergantung anda mau atau tidak

CERPEN HARI-HARI Terberat KU

CV.SCMP

CV.SCMP

Selasa, 29 April 2014

Hasil Olahan Minuman Biji Salak Bisa Menyembuhkan Hipertensi dan Asam Urat


Hasil Olahan Minuman Biji Salak Bisa Menyembuhkan Hipertensi dan Asam Urat




Kata atau kalimat Kromium tentunya anda sudah tahu
Dari Wikipedia  ensiklopedia bebas tabelnya sebagai berikut:

vanadiumkromiummangan
-

Cr

Mo
Description: Element 1: Hidrogen (H), Other non-metal

Description: Element 2: Helium (He), Noble gas
Description: Element 3: Litium (Li), Alkali metal
Description: Element 4: Berllium (Be), Alkaline earth metal

Description: Element 5: Boron (B), Metalloid
Description: Element 6: Karbon (C), Other non-metal
Description: Element 7: Nitrogen (N), Other non-metal
Description: Element 8: Oxigen (O), Other non-metal
Description: Element 9: Flour (F), Halogen
Description: Element 10: Neon (Ne), Noble gas
Description: Element 11: Natriun (Na), Alkali metal
Description: Element 12: Magnesium (Mg), Alkaline earth metal

Description: Element 13: Aluminium (Al), Other metal
Description: Element 14: Silikon (Si), Metalloid
Description: Element 15: Fosfor (P), Other non-metal
Description: Element 16: Belerang (S), Other non-metal
Description: Element 17: Klorin (Cl), Halogen
Description: Element 18: Argon (Ar), Noble gas
Description: Element 19: Kalium (K), Alkali metal
Description: Element 20: Kalsium (Ca), Alkaline earth metal

Description: Element 21: Skandium (Sc), Transition metal
Description: Element 22: Titanium (Ti), Transition metal
Description: Element 23: Vanadium (V), Transition metal
Description: Element 24: Kromium (Cr), Transition metal
Description: Element 25: Mangan (Mn), Transition metal
Description: Element 26: Besi (Fe), Transition metal
Description: Element 27: Kobal (Co), Transition metal
Description: Element 28: Nikel (Ni), Transition metal
Description: Element 29: Tembaga (Cu), Transition metal
Description: Element 30: Seng (Zn), Transition metal
Description: Element 31: Galium (Ga), Other metal
Description: Element 32: Germanium (Ge), Metalloid
Description: Element 33: Arsen (As), Metalloid
Description: Element 34: Selenium (Se), Other non-metal
Description: Element 35: Bromin (Br), Halogen
Description: Element 36: Kripton (Kr), Noble gas
Description: Element 37: Rubidium (Rb), Alkali metal
Description: Element 38: Stronsium (Sr), Alkaline earth metal

Description: Element 39: Itrium (Y), Transition metal
Description: Element 40: Zirkonium (Zr), Transition metal
Description: Element 41: Niobium (Nb), Transition metal
Description: Element 42: Molibdenum (Mo), Transition metal
Description: Element 43: Teknesium (Tc), Transition metal
Description: Element 44: Rutenium (Ru), Transition metal
Description: Element 45: Rodium (Rh), Transition metal
Description: Element 46: Paladium (Pd), Transition metal
Description: Element 47: Perak (Ag), Transition metal
Description: Element 48: Kadmium (Cd), Transition metal
Description: Element 49: Indium (In), Other metal
Description: Element 50: Seng (Sn), Other metal
Description: Element 51: Antimon (Sb), Metalloid
Description: Element 52: Telurium (Te), Metalloid
Description: Element 53: Yodium (I), Halogen
Description: Element 54: Xenon (Xe), Noble gas
Description: Element 55: Sesium (Cs), Alkali metal
Description: Element 56: Barium (Ba), Alkaline earth metal
Description: Element 57: Lantanum (La), Lanthanoid
Description: Element 58: Serium (Ce), Lanthanoid
Description: Element 59: Praseodimium (Pr), Lanthanoid
Description: Element 60: Neodimium (Nd), Lanthanoid
Description: Element 61: Prometium (Pm), Lanthanoid
Description: Element 62: Samarium (Sm), Lanthanoid
Description: Element 63: Europium (Eu), Lanthanoid
Description: Element 64: Gadolinium (Gd), Lanthanoid
Description: Element 65: Terbium (Tb), Lanthanoid
Description: Element 66: Disprosium (Dy), Lanthanoid
Description: Element 67: Holmium (Ho), Lanthanoid
Description: Element 68: Erbium (Er), Lanthanoid
Description: Element 69: Tulium (Tm), Lanthanoid
Description: Element 70: Iterbium (Yb), Lanthanoid
Description: Element 71: Lutesium (Lu), Lanthanoid
Description: Element 72: Hafnium (Hf), Transition metal
Description: Element 73: Tantalum (Ta), Transition metal
Description: Element 74: Wolfram (W), Transition metal
Description: Element 75: Renium (Re), Transition metal
Description: Element 76: Osmium (Os), Transition metal
Description: Element 77: Iridium (Ir), Transition metal
Description: Element 78: Platina (Pt), Transition metal
Description: Element 79: Emas (Au), Transition metal
Description: Element 80: Raksa (Hg), Transition metal
Description: Element 81: Talium (Tl), Other metal
Description: Element 82: Timbal (Pb), Other metal
Description: Element 83: Bismut (Bi), Other metal
Description: Element 84: Polonium (Po), Metalloid
Description: Element 85: Astatin (At), Halogen
Description: Element 86: Radon (Rn), Noble gas
Description: Element 87: Fransium (Fr), Alkali metal
Description: Element 88: Radium (Ra), Alkaline earth metal
Description: Element 89: Aktinium (Ac), Actinoid
Description: Element 90: Torium (Th), Actinoid
Description: Element 91: Protaktinium (Pa), Actinoid
Description: Element 92: Uranium (U), Actinoid
Description: Element 93: Neptunium (Np), Actinoid
Description: Element 94: Plutonium (Pu), Actinoid
Description: Element 95: Amerisium (Am), Actinoid
Description: Element 96: Kurium (Cm), Actinoid
Description: Element 97: Berkelium (Bk), Actinoid
Description: Element 98: Kalifornium (Cf), Actinoid
Description: Element 99: Einsteinium (Es), Actinoid
Description: Element 100: Fermium (Fm), Actinoid
Description: Element 101: Mendelevium (Md), Actinoid
Description: Element 102: Nobelium (No), Actinoid
Description: Element 103: Lawrensium (Lr), Actinoid
Description: Element 104: Rutherfordium (Rf), Transition metal
Description: Element 105: Dubnium (Db), Transition metal
Description: Element 106: Seaborgium (Sg), Transition metal
Description: Element 107: Bohrium (Bh), Transition metal
Description: Element 108: Hasium (Hs), Transition metal
Description: Element 109: Meitnerium (Mt)
Description: Element 110: Darmstadtium (Ds)
Description: Element 111: Roentgenium (Rg)
Description: Element 112: Kopernisium (Cn), Transition metal
Description: Element 113: Ununtrium (Uut)
Description: Element 114: Ununquadium (Uuq)
Description: Element 115: Ununpentium (Uup)
Description: Element 116: Ununhexium (Uuh)
Description: Element 117: Ununseptium (Uus)
Description: Element 118: Ununoctium (Uuo)
24Cr



Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency). Begitu pula apabila kelebihan kromium   akan mengakibatkan darah tinggi dan asam urat.

Salak termasuk dalam angiospermae yaitu tumbuhan berbiji tertutup. Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki struktur dinding sel yang kaku yang tersusun dari senyawa selulosa. Selulosa adalah komponen struktur utama pada dinding sel tumbuhan dan unsur yang paling berlimpah. Selulosa merupakan unsur penting yang tidak dapat larut dan dapat didegradasi oleh enzim menjadi beberapa unit glukosa dan biasanya dihidrolisis dengan menggunakan asam kuat. Hemiselulosa merupakan polisakarida yang terdiri atas suatu campuran unit hexosa dan pentosa. Jika dihidrolisis hemiselulosa menghasilkan glukosa dan sebuah pentosa, biasanya silosa yang merupakan komponen utama pada dinding sel tumbuhan. Hemiselulosa lebih sedikit bersifat resisten terhadap degradasi kimia dan dapat dihidrolisis dengan cairan asam.
Selulosa mempunyai kemampuan untuk mengadsorpsi logam berat. Selain itu menurut afrizal (2008), berdasarkan percobaan sebelumnya telah diketahui bahwa kayu dan komponenya, seperti selulosa, lignin, hemiselulosa, dan sebagainya, telah digunakan dalam industri penjernihan air untuk menghilangkan logam berat seperti Cu(II), Pb(II), Cd(II), Cr(III) dan sebagainya.

Salah satu logam berat tersebut adalah ion Cr(VI) yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, sistem imunitas, dan kulit (Bilal, 2001). Pada penelitian ini ekstrak selulosa yang terdapat pada biji salak dicuci dengan menggunakan aqua DM dan metanol. Metanol sering digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan sebagian besar golongan senyawa. Ekstraksi dengan aqua DM dan metanol dapat mengoptimalkan kemampuan biji salak untuk mengikat senyawa yang bersifat kurang polar. 

Berdasarkan hal tersebut, ekstrak selulosa yang berasal dari biji salak dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kandungan logam Cr(VI). Dari hasil penelitian diperoleh pada waktu kontak 60 menit adsorben biji salak dapat mengadsorpsi ion logam Cr(VI) secara optimum. Waktu kontak 60 menit digunakan sebagai acuan dalam penentuan isoterm adsorpsi Cr(VI).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu :


1.  Biji salak dapat digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar Cr(VI).

2.  Waktu optimum yang diperlukan untuk adsorpsi ion Cr(VI) oleh adsorben serbuk biji salak adalah 60 menit. Karakteristik adsorpsi Cr(VI) oleh serbuk biji salak cenderung mengikuti pola isotherm adsorpsi Langmuir dengan koefisien korelasi R2 dengan nilai 0,9923.

3.  Ukuran optimum adsorben biji salak berbanding terbalik dengan jumlah Cr(VI) yang teradsorpsi. Semakin kecil ukuran adsorben, semakin besar pula luas permukaan untuk mengadsorp. Ukuran optimum serbuk biji salak sebesar 125 ÎĽm dengan prosentase adsorpsi Cr(VI) sebesar 45,2 %.

Jadi biji salak apabila di konsumsi oleh tubuh manusia maka bisa menyembuhkan asam urat serta mencegah berbagai penyakit lain yang menggangu kesehatan.




Setelah melihat kesimpulan dari beberapa penelitian manfaat dari biji salak, saat ini  Produk dengan BRAND IMAGE  KOBISA “Kopi Biji Salak Pangu” sementara di produksi oleh CV.SAGUERS CULINARY MANAGEMENT PARTNER untuk di pasarkan kepada masyarakat luas.

Buah Salak Pangu (Klik)  yang berada di Kabupaten MITRA “Minahasa Tenggara” sudah cukup di kenal oleh sebagian besar masyarakat sekitar, karena pertumbuhannya  memerlukan iklim yang sesuai sehingga hanya bertumbuh dengan hasil sempurna di daerah Pangu, di dareah lain bisa juga bertumbuh namun proses pembuahan nya  tidak maksimal seperti di daerah Pangu.

KOBISA atau Kopi Biji Salak Pangu adalah sebuah Brand Image  yang memproduksi Kopi Biji Salak Pangu Ini di setting plan dalam pemasaran nya  mengikuti perkembangan salah satu Brand Image SAGUERS CafĂ©&Dinner atau SAGUERS CoffeeShop serta target pemasaran nya di khususkan untuk berbagai HOREKA (Hotel,Restaurant dan Kafe) yang berada di seluruh Indonesia.


Karena kebutuhan bahan baku yang sangat banyak namun cukup langkah untuk di kumpulkan, maka di harapkan kepada konsumen untuk secepatnya taking order agar CV.SAGUERS CULINARY MANAGEMENT PARTNER bisa memberikan pelayanan secara maksimal dan teratur kepada seluruh konsumen dalam mendistribusikan Produk KOBISA kopi biji salak pangu.

Hasil Olahan dari KOBISA “Kopi Biji Salak Pangu” menjadi minuman bergengsi sudah di uji dengan tehnik BLEND dan MIXING (Hot&Cool) menghasilkan produk yang sangat luar biasa dan  menjanjikan dalam dunia kuliner, jadi apabila ada Investor yang mau menjadi Partner dalam pengembangan Usaha .SAGUERSCULINARY MANAGEMENT PARTNER dengan menggunakan BRAND  SAGUERS CafĂ© and Dinner  maupun SAGUERS CoffeeShop, segera hubungi kami di no : 0813 444 19668  atau lewat email kami    chefyannyaxel@gmail.com atau saguerscafe@gmail.com , dengan bangga kami melayani anda sepenuh hati.




Kandungan biji salak
  1. kadar air sebesar 54,84%,
  2. kadar abu salak 1,56%,
  3. kadar lemak 0,48%,
  4. kadar protein 4,22%, dan
  5. kadar karbohidrat sebesar 38,9%,
  6. untuk uji kualitatif karbohidrat didapatkan ada kandungan monosakarida dengan gugus pentosa
  7. kadar antioksidan 0,4596 mg ⁄gr sampel dan
  8. kadar polifenolnya 0,176 mg/gr sampel.


Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur.
Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan kanker. [1]. Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.[2]
Polifenol dapat ditemukan pada kacang-kacangan, teh hijau, teh putih, anggur merah, anggur putih, minyak zaitun dan turunannya, cokelat hitam, dan delima.
Kadar polifenol yang lebih tinggi dapat ditemukan pada kulit buah seperti pada anggur, apel, dan jeruk.

Post by
http://www.saguersculinarymanagementpartner.com/





0 komentar:

Posting Komentar

 
Jadikan Kami Partner Bisnis Kuliner Anda dimanapun anda berada